Sabtu pagi lihat berita di Metro
dari curi2 liat dan siap2 switch ke berita gossip
tapi kok gempa? Ya ampun, Jogja, loh itu kan Shantika,
tempat kemarin kita outing. buset Ambarukmo Plaza yang
katanya baru saja diakuisisi Gramedia, bisa ambruk gitu.
5.9 richter
per sabtu 7.30 pagi korban sudah mencapai ratusan.
nyesek, ngelus dada, bencana lagi duuh Gusti.
menjelang sore
korban sudah mencapai ribuan
Bantul, kota yang paling dekat dengan pusat gempa
rata dengan tanah.
minggu pagi denger khotbah di gereja,
Peristiwa Jogja meliputi isi renungan yang gulita
bagaimana kita diliputi ketidakpercayaan pada penguasa
penguasa yang tidak lebih ahli dari mbah Marijan yang
sederhana.
Jogja Daerah Istimewa kedua yang menderita
dulu Aceh, setahun yang lalu.
apa Jakarta harus eling dan waspada? sebagai yang
dikhususkan dan daerah ibukota?
atau tetap pilih tutup mata dan telinga
pilih ga peduli sama alam yang digjaya dan
rakyat yang ga berdosa? atau tetap mau pura2 sibuk
ngurusin moral yang palsu belaka?
apa sang penguasa ga malu dan segan berkaca pada Marijan
yang sederhana?
Monday, May 29, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
@claralila. Powered by Blogger.
1 comments:
Pertama, Plaza Ambarrukmo tidak diakuisisi oleh Gramedia. Yang benar, Gramedia baru saja membuka Gerainya di Plaza Ambarrukmo.
Dan, kalau Jakarta akan menjadi sasaran bencana berikutnya, namanya diganti aja menjadi Daerah Biasa Ibukota. Gampang ;)
Post a Comment